Sabtu, 08 Desember 2012

Taman Vertikal V-ga Sebagai Billboard Tanaman Hidup Pertama di Indonesia


Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke 83 tahun 2011, Coca Cola Indonesia meluncurkan papan reklame pertama di Indonesia yang terbuat dari tanaman hidup yaitu  Sirih Belanda (Epipremnum aureum). Papan reklame tanaman hidup ini berlokasi di Jembatan Rasuna Said, dengan ukuran 12x6 meter yang dapat dilihat dengan baik bagi para pengendara dari arah Kuningan ke Menteng atau sebaliknya.




Tanaman Sirih Belanda, dikenal sebagai tanaman yang mampu menyerap gas Karbon Dioksida. Dengan kondisi lalu lintas yang melewati jembatan ini dan sekitarnya cukup padat, sekitar 350.000 kendaraan perhari maka papan reklame tanaman hidup ini akan memiliki efektifitas daya serap partikekl polusi hingga 16.28% dari total emisi yang dikeluarkan kendaraan di area papan iklan tersebut, serta mampu menyerap emisi gas NO2 sebesar 0.18% dari total emisi.

Coca-cola dalam hal ini telah bekerja sama dengan tim ahli tanaman serta didukung oleh World Wild Fund Indonesia dalam membuat dan mengembangkan Papan reklame tanaman hidup ini. Menurut Ratri Wuryandari, dari Coca Cola Indonesia, papan reklame tanaman hidup ini hanyalah sebuah sumbangan kecil yang mereka harapkan bisa menjadi inspirasi masyarakat untuk mau dan berani menciptakan perubahan yang positif ditengah-tengah lingkungan mereka, untuk Indonesia yang lebih baik.

Pembuatan papan reklame tanaman hidup ini menggunakan tanaman hidup sebagai bahan dasar dengan sistem instalasi taman vertikal yang dilengkapi dengan desain sistem irigasi atau pengairan khusus dimana sistem ini akan otomatis mengalirkan cairan dalam periode tertentu.

Papan reklame ini hanya ada di satu titik, namun  sebagaimana sebuah ide perubahan itu sendiri bahwa tidak masalah seberapa kecil atau susah sebuah ide untuk diwujudkannya, yang lebih penting adalah aksi dan konsistensinya. Bagi WWF Indonesia, langkah kecil Coca Cola ini  diharapkan berkesinambungan serta memicu lebih banyak ide dari para individu, komunitas ataupun korporasi lainnya untuk turut serta mendorong perilaku yang lebih hijau bagi Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia, ungkap Devy Suradji, Direktur Pemasaran WWF Indonesia.

Coca Cola Indonesia memang dengan gencar mengampanyekan tentang semangat nilai-nilai positif (life positively). semangat Sumpah Pemuda yang digelorakan para pemuda kita 83 tahun lalu, adalah semnagat perubahan dengan nilai-nilai positif untuk hidup yang lebih baik. Tidak diragukan lagi, sejak dahulu pemuda telah menjadi motor penggerak perubahan. Martin Gil, Presiden Direktur Coca Cola Indonesia menyatakan bahwa melalui momentum ini, Coca  Cola ingin memberikan penghargaan bagi seluruh pemuda Indonesia yang telah menyumbangkan waktu, tenaga dan kreatifitas mereka untuk menyebarkan nilai-nilai positif  bagi Indonesia.


Implementasi penghargaan ini adalah melalui suatu program disebut Pemuda Berani Mengubah, sebuah undangan kompetisi bagi pemuda Indonesia untuk memberikan ide positif bagi komunitas mereka. Program ini dirancang untuk mendorong keluarnya ide-ide positif untuk Indonesia yang lebih baik, atas lima kategori, yaitu Seni dan Budaya, Pendidikan, Lingkungan Hidup, Pemberdayaan Ekonomi serta Kesehatan dan Gaya Hidup.

Taman Vertikal V-ga



Taman vertikal V-ga™ [baca: vega] merupakan sistim pembuatan taman vertikal dengan bahan baku 100% lokal dan telah terpasang pada berbagai proyek, mulai dari tempat tinggal/rumah sampai dengan mall dan hotel. Dengan luas taman vertikal mulai hanya puluhan m2 sampai ribuan m2.

Kami menawarkan paket terpasang pembuatan taman vertikal mulai dari hanya taman vertikal saja, sistim manual sampai dengan sistim full otomatis penyiraman (irigasi) dan pemupukan.

Beberapa keunggulan taman vertikal V-ga™, diantaranya :

  • Material/bahan baku 100% produk lokal. struktur ringan dan kuat namun tahan karat.
  • Media tanam tanpa tanah merah atau material organik lainnya, sehingga lebih bersih dan tahan lama.
  • Sangat fleksibel sehingga dapat mengikuti bentuk/pola dinding (bulat, lonjong, segitiga, dan lain sebagainya.
  • Tersedia sistim full otomatis mulai dari penyiraman sampai ke pemupukan (fertilizer), sehingga perawatannya menjadi sangat mudah.
  • Pemasangannya sangat cepat karena struktur rangka sudah disiapkan di workshop. Datang ke lokasi proyek, hanya tinggal pasang di dinding dengan menggunakan dynabold dan fisher.
  • Dapat dikombinasi dengan berbagai elemen bahan bangunan lain, seperti: besi baja, GRC, kayu dan lain sebagainya.
  • Kemampuan pembuatan taman vertikal berbagai ukuran, mulai dari skala kecil sampai sangat besar/masif (diatas 1000 m2)
  • Taman vertikal langsung jadi tanpa perlu menunggu 1-2 bulan masa penyiapan tanaman. Hal ini memungkinkan karena telah dipersiapkannya lahan seluas 10.000 m2 di daerah Sawangan, Depok sebagai lahan penyiapan tanaman khusus untuk taman vertikal
  • Menyediakan sistim kontrak perawatan taman vertikal, dimana secara rutin akan diadakan kunjungan untuk memeriksa dan merawat taman vertikal serta mengganti tanaman apabila ada yang mati (Sementara ini masih untuk Jakarta dan Bali).

Garansi Kwalitas

Taman vertikal V-ga™ telah melalui berbagai uji-coba selama lebih dari satu tahun sebelum mulai dipasarkan. Karena itu, kami menjamin kwalitasnya dengan berani memberikan garansi minimal satu bulan (sementara hanya berlaku untuk wilayah Jabotabek dan Bali).

Perawatan Minimal

Dengan sistim irigasi dan pemupukan full otomatis, membuat taman vertikal V-ga™ perawatannya tidak merepotkan bahkan boleh dikatakan minimal. Hanya perlu pengisian pupuk cair secara berkala (antara 15 - 30 hari sekali) dan pemotongan (pruning) 2-3 bulan sekali.

Mewujudkan Impian

Taman vertikal V-ga™ akan mewujudkan impian anda untuk memiliki taman yang menempel di dinding, sehingga kendala sempitnya lahan tidak lagi menjadi kendala. Anak-anak kini memiliki bidang bermain di halaman rumah yang tidak luas, sementara anda tetap mempunyai taman.

Taman Vertikal.... Sebuah Solusi Membuat Taman di Lahan Terbatas


Taman umumnya selama ini ditata horizontal dimana tanaman, bunga, serta ornamen lainnya tersebar di atas tanah dan membutuhkan lahan khusus. Namun, kini rumah dengan lahan sempit bukan alasan untuk tidak bisa memiliki taman. Bahkan rumah yang tidak memiliki halaman sekalipun bisa memanfaatkan teknik tanam secara vertikal sebagai pelengkap estetika bangunan ataupun penghijauan.

Taman vertikal atau Vertical Garden (dibeberapa negara juga dikenal dengan istilah greenwall atau living wall) dipopulerkan pertama kali oleh seorang botanist asal Prancis, Patrick Blanc. Seorang garden designer berumur 58 tahun yang telah membuat lebih dari 200 desain taman di berbagai tempat strategis di dunia. Konstruksi taman yang dibuat Patrick terdiri dari kerangka berbahan logam yang dilapisi papan PVC setebal satu sentimeter dan lembaran geotextile. Tanaman disusun pada lembaran geotextile berdaya kapilaritas tinggi yang berfungsi mendistribusikan air hara secara merata.


Selain kontruksi di atas, sebenarnya kita dapat membuat taman vertikal dengan menggunakan wadah dari rak, paralon, bambu, botol bekas, bekas jerigen, ataupun bahan-bahan lain yang bisa dikreasikan secara efektif dan artistik.  Medium tumbuh bisa menggunakan tanah seperti menumbuhkan tanaman pada umumnya atau dengan media yang lebih ringan seperti gambut atau cocopeat.

Taman vertikal pada prinsipnya membudidayakan tanaman dengan sistim bertingkat. Teknik tanamnya biasa disebut vertikultur. Vertikultur berasal dari kata dalam bahasa Inggris vertical dan culture yang berarti budidaya tanaman secara vertikal. Dengan sistim ini, meski lahan sempit namun mampu untuk menanam tanaman hias sebanyak-banyaknya.


Karena dipasang vertikal, pertimbangan penting untuk mewujudkan taman ini adalah pemilihan jenis tanaman. Pada umumnya dihindari tanaman berbatang keras. Lebih kerap menggunakan tanaman penutup (ground cover). Dapat juga memilih tanaman jenis merambat atau menjuntai ke bawah agar nampak cantik. Bahkan sayuran atau buah tertentu seperti strawberry dan paprika bisa dicoba. Tanaman jenis berbunga agak sulit tumbuh apabila daerahnya beriklim panas seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya. Berikut beberapa variasi pilihannya seperti Neoregelia, Kuping Gajah (Anthurium crystalinum), Tanduk Rusa (Platycerium bifurcatum), Lili Paris (Chlorophytum comosum), Cryptanthus, Lipstik (Aeschynantus Radicans), Kadaka (Asplenium scolopendrium), Sirih Merah, Singonium, atau Kucai.

Secara estetika, taman vertikal berguna sebagai penutup bagian dinding yang tidak enak dipandang, atau sebagai penghias latar yang menyuguhkan pemandangan indah dengan berbagai warna daun dan bunga. Selain itu, lapisan tanaman juga bisa melindungi dinding yang banyak terpapar panas sehingga dapat mereduksi penyerapan panas.